intip sekilas yuuukkkk,,,,!!!

Jumat, 27 Maret 2009

'THE OBJECTIVE', Saat Pemburu Jadi Buruan


Sebenarnya tugas yang harus dijalankan Wally Hamer (Matt Anderson) dan anak buahnya cukup sederhana. Mereka harus melacak lokasi persembunyian seorang pemimpin agama di Afghanistan yang dianggap membahayakan kedudukan Amerika dan menangkapnya hidup atau mati.

Setelah agen CIA, Keynes (Jonas Ball) menjelaskan misi yang harus mereka kerjakan, Wally segera mempersiapkan anak buahnya untuk misi penting ke daerah pegunungan di Afghanistan ini. Bagi Wally dan timnya, ini hanyalah sekedar misi biasa yang harus mereka tuntaskan sebagai bagian dari satuan tugas khusus yang dibentuk militer dan CIA.

Wally tak menyangka bahwa misi ini jadi lebih berbahaya dari yang mereka perkirakan sampai mereka semua sudah terlanjur masuk ke daerah musuh. Semakin jauh mereka masuk, semakin banyak kejadian aneh yang mereka temui. Awalnya mereka menemui seorang tentara yang tiba-tiba saja menghilang ketika mereka menembaknya lalu serangkaian kejadian tak masuk akal menyusul.

Wally akhirnya sadar bahwa apa yang mereka buru bisa jadi bukanlah dari alam yang sama dengan alam mereka. Kini para pemburu jadi buruan dan mereka harus secepat mungkin meninggalkan area maut yang dipenuhi dengan kekuatan supranatural itu sebelum mereka terjebak selamanya atau nyawa mereka melayang sebagai akibatnya.

'WHISPER', Bisikan Maut Seorang Bocah Kecil


Pasca menjalani hukumannya, Max Truemont (Josh Holloway bermaksud memulai hidup baru bersama Roxanne (Sarah Wayne Callies), kekasihnya. Sayangnya, untuk memulai sebuah usaha, Max memerlukan modal yang ternyata tak gampang di dapat. Bank menolak permohonan pinjaman Max.

Di saat keraguan mulai muncul, datanglah Sydney Braverman (Michael Rooker) menawarkan sebuah solusi yang menggoda. Sydney baru saja mendapat tawaran untuk menculik seorang anak berusia delapan tahun, putra seorang wanita kaya. Tak punya pilihan lain, Max pun lantas menyanggupi untuk bergabung dengan Sydney dengan harapan mendapat banyak uang dalam waktu singkat untuk memulai usaha restorannya.

Mereka bertiga, ditambah Vince Delayo (Joel Edgerton) pun lantas menjalankan rencana penculikan yang sekilas terdengar mudah itu. Tapi rencana yang semula terlihat sangat sederhana itu berubah menjadi sebuah malapetaka. David (Blake Woodruff), bocah kecil yang mereka culik ternyata bukanlah sembarang bocah. Ia memiliki kekuatan tak terbayangkan yang tak mungkin dimiliki sembarang orang.

Celakanya, rencana sudah terlanjur dijalankan dan Max hanya bisa berharap ia tak pernah terlibat rencana Sidney itu. Ia bahkan berharap tak pernah bertemu bocah bernama David itu. Kalau sebelumnya Max dan Roxanne dengan mudah menculik David, kini mereka berdua harus berjuang keras untuk menjauh dari bocah yang punya kekuatan untuk menghabisi nyawa mereka semua dengan gampang.

Menonton film ini, yang pertama terlintas dalam benak adalah film trilogi THE OMEN yang mulai beredar sekitar tahun 1976. David dalam film ini tak jauh beda dengan Damien dalam film era 70-an itu dan itu bukalah sebuah aib lantaran banyak juga film yang 'terinspirasi' oleh film-film sebelumnya. Yang jadi masalah adalah, WHISPER ini tak memberikan sudut pandang yang berbeda dan hanya terkesan membawa tokoh Damien ke dalam skenario baru.

Soal penyajian ke dalam bentuk visual baru, WHISPER ini sebenarnya tak terlalu buruk. Akting para pendukungnya lumayan bagus dan meyakinkan sementara alur cerita juga masih menyisakan ruang buat penonton untuk merasa tegang atau malah ketakutan. Tapi bila dibandingkan dengan trilogi THE OMEN sendiri, momen menegangkan itu jadi terasa tak seberapa.

Jadi problem utama yang dihadapi film arahan sutradara Stewart Hendler ini adalah gagalnya menyajikan sebuah ide fresh yang membuat penonton akan tetap mengingat film ini jauh setelah masa penayangannya berakhir. Dan itulah yang membuat THE OMEN jadi sebuah film horor yang berhasil masuk di urutan ke-16 film horor paling menakutkan versi jaringan televisi Bravo.

Progressive scan vs. interlaced video

Progressive scan vs. interlaced video

Today, two different techniques are available to render the video: interlaced scanning and progressive scanning. Which technique is selected will depend on the application and purpose of the video system, and particularly whether the system is required to capture moving objects and to allow viewing of details within a moving image.

Interlaced scanning

Interlaced scan-based images use techniques developed for Cathode Ray Tube (CRT)-based TV monitor displays, made up of 576 visible horizontal lines across a standard TV screen. Interlacing divides these into odd and even lines and then alternately refreshes them at 30 frames per second. The slight delay between odd and even line refreshes creates some distortion or 'jaggedness'. This is because only half the lines keeps up with the moving image while the other half waits to be refreshed.

selanjutnya : http://www.axis.com/products/video/camera/progressive_scan.htm

Minggu, 22 Maret 2009

Hilangkan Lelah dengan Hot Stone Massage

KULIT kusam dan wajah tak cerah sebetulnya tidak hanya disebabkan oleh kesalahan perawatan, tetapi juga oleh stres dan kelelahan. Dua kondisi itu bisa menghilangkan sinar kecantikan. Untuk mengatasi stres dan kelelahan, Anda bisa mencoba hot stone massage. Treatment itu tak hanya membuat otot-otot Anda kembali relaks, tetapi hati Anda juga tenang.

Dalam dunia kecantikan, batu digunakan sebagai mediator kesehatan tubuh dan ketenangan jiwa. Batu yang digunakan pun bukan batu sembarangan. Batu yang digunakan adalah batu basalt yang berasal dari gunung berapi. Batu-batunya beraneka warna, antara lain dark black, light black, dark grey dan light grey. Keunggulan batu ini adalah menahan energi panas lebih lama.

Batu inilah yang dugunakan dalam hot stone massage. "Hot stone massage merupakan perpaduan teknik massage antara massage ayuverda seperti yoga, Chi yaitu energi vital yang ada di tubuh, meditasi dari shiatsu dan juga Swedish yang lebih memusatkan perhatian pada pernapasan dengan massage lembut dan perlahan," jelas Dian Mustika Dewi, Public Relations dari Gaya Spa.

Awalnya pasien menikmati foot bath. Setelah itu, batu-batu basalt dipanaskan dalam air. Lalu batu diletakkan pada 7 titik cakra atau reiki di tubuh. Untuk titik cakra, batu diletakkan pada bawah dan atas pusar, di bawah area jantung, area jantung, clavikula, dan di tengah dahi. Sedangkan pada titik reiki, batu diletakkan pada area jantung, clavikula, hidung dan di tengah dahi.

"Untuk reiki, berguna untuk pencernaan dan aura pada tubuh. Sedangkan titik cakra bermanfaat untuk energi, emosi dan juga pencernaan. Dan kedua titik tersebut berguna untuk mengeluarkan energi negatif dan memasukkan energi positif," terangnya.

Mengapa batu harus dipanaskan? Karena batu yang hangat akan menyeimbangkan fungsi titik-titik cakra dan reiki di tubuh, sehingga pasien merasa lebih baik dan tentram. "Tingkat panas atau hangatnya batu tergantung selera atau ketahanan pasien. Apabila masih terasa panas di tubuh pasien, biasanya terapis akan mendinginkannya dengan handuk," sambung Dian.

Batu basalt ini juga digunakan sebagai alat pijat. Setelah Olive oil dioleskan pada tubuh, batu yang hangat itu digunakan untuk massage dengan tekanan tertentu di seluruh tubuh. Dengan demikian, paduan kehangatan dan tekanan dari batu yang keras terasa sangat efektif melemaskan perawatan ini, pasien akan merasa lebih relaks. Badannya yang terasa sakit-sakit sehabis beraktivitas menjadi lebih lega, tenang," terang Dian.

Akan lebih baik jika hot stone massage ini dilakukan sekali dalam dua minggu selama dua bulan. Lamanya waktu treatment adalah 60 menit. Perawatan ini tidak memiliki efek samping dan bisa dijalankan oleh siapa saja yang berusia di atas 20 tahun.
(Genie/Genie/tty)